mitsubishi

International Market Open

Economic calendar

FOREX

Selasa, 15 November 2011

Egois, Menolak Subsidi BBM Dicabut

Jangan dibandingkan dengan Arab Saudi yang memiliki cadangan minyak 230 miliar barel, karena negara ini masih akan berproduksi sampai 66 tahun ke depan. Berdasarkan data tahun 2009 United States Energy Information Administration, sisa cadangan minyak terbukti Indonesia adalah sebesar 3,99 miliar barel. Dengan laju pertumbuhan penduduk sekitar 0,8% per tahun, dan laju konsumsi BBM yang meningkat setiap tahunnya sebesar 4,36%, maka diperkirakan cadangan ini hanya akan bertahan kurang dari 7 tahun ke depan.

Menurut data BPS, jumlah penduduk Indonesia di tahun 2010 adalah 237,556,363 dimana diperkirakan pada saat ini diluar bus dan truk, jumlah kendaraan penumpang telah mencapai 10 juta dan sepeda motor sekitar 51,7 juta. Dengan kondisi ini, berdasarkan data realisasi premium bersubsidi per Oktober 2010, adalah 23,2 juta KL naik dari 21,45 juta KL dalam APBN 2010, terjadi peningkatan konsumsi sebanyak 1 ,93 juta KL per tahun.

Dengan jumlah kendaraan yang disebutkan di atas, jika diasumsikan pemakaian premium untuk kendaraan penumpang dan sepeda motor masing-masing adalah  11 km/lt dan 35 km/lt, dan rata-rata bergerak sejauh 15.000 km dalam setahun, maka total BBM bersubsidi (premium) yang dibutuhkan dalam setahun adalah 37,1 juta KL perkiraan ini jauh lebih besar dari realisasi sampai akhir tahun 2010 yang kemungkinan dapat mencapai 23,38 juta KL.

Dalam APBN 2010, pemerintah mematok subsidi BBM sebesar Rp 68,7 triliun ($ 65 per barel) kemudian direvisi menjadi Rp 89,3 triliun ($ 80 per barel) atau porsi untuk premium kira-kira (59% x Rp 89,3 triliun) = Rp 52,7 triliun. Jika asumsi harga minyak dunia tetap $ 80 per barel, dengan konsumsi 37,1 juta barel setidaknya pemerintah perlu menyediakan dana untuk subsidi premium saja sebesar (37,1 / 23,38) X Rp 52,7 triliun = Rp 83,6 triliun dalam APBN 2011. Nilai ini setidaknya menguras sekitar 10% dari cadangan devisa tahun 2010 yang adalah senilai USD 81 miliar.

Harga minyak terus meningkat, sementara cadangan minyak Indonesia terus menurun. Diperkirakan pada tahun 2017 rata-rata harga minyak mencapai $ 105 per barel, dan diperkirakan  jumlah penduduk Indonesia mencapai 251 juta, dengan jumlah sepeda motor 66 juta, dan kendaraan penumpang sebanyak 14 juta di luar bus dan truk, dengan asumsi yang sama di atas,  kebutuhan akan premium dapat mencapai angka 47,3 juta KL. Jika tidak ada temuan cadangan baru yang berarti, maka pada tahun itu Indonesia harus mengimpor seluruh kebutuhan BBM nya.

Dapat dibayangkan bagaimana jadinya, jika masyarakat tidak memiliki kesiapan saat subsidi BBM dicabut pada tujuh tahun mendatang. Dana yang ada sekarang jelas-jelas hanya dihamburkan untuk hal-hal yang tidak berguna. Seandainya dana subsidi dialihkan menjadi dana untuk mempersiapkan masyarakat Indonesia, dengan pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya yang terkait dengan persaingan regional atau pun global, maka pada masa sulit itu, setidaknya Indonesia akan mampu melewatinya tanpa harus melalui kesulitan yang terparah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar