mitsubishi

International Market Open

Economic calendar

FOREX

Minggu, 06 November 2011

Usia 50, Tetaplah Lari!

Foto: www.inmagine.com
Bagi kebanyakan orang aktivitas olahraga mulai menurun menjelang  dan di usia 50-an. Padahal secara logika semakin usia lanjut kita semakin perlu menjaga aktivitas pergerakan otot, sendi-sendi tulang, konstruksi dan kesehatan peralatan tubuh bagian dalam, kesehatan sel-sel otak, serta ketajaman fungsi panca indra. Sebaiknya, jangan pernah berpikir usia lanjut sebagai pembatas aktivitas olahraga. Secara prestasi itu benar, tetapi untuk tetap sehat dengan semua maksud di atas, tidak ada cara lain yang lebih baik selain mempertahankan semangat untuk tetap beraktivitas.

Menjelang dan di usia 50-an pada sebagian orang mulai merasakan masalah kenaikan berat badan yang semakin sulit dikontrol. Bahkan mereka sampai berkomentar “Minum air putih saja pun juga jadi daging!”. Selain itu, mereka cenderung beralasan sering mengalami susah tidur dan kelelahan.  Benarkah demikian?

Di usia 50-an biasanya orang hidup sudah semakin mapan. Seringkali saat makan siang atau malam, sengaja mencari makanan-makanan yang unik, yang enak, yang kadang  bernafsu makan meski sebenarnya tidak merasa  lapar. Alasan yang klasik karena diundang makan siang atau karena perlu menemani tamu atau rekan bisnis. Pola makan yang tidak teratur, dan makan makanan yang berpotensi mengganggu keseimbangan tubuh adalah hal yang perlu diperbaiki. Makanan yang menyebabkan kadar lemak serta asosiasinya semakin meningkat itulah sebenarnya yang menjadi penghambat sistem sirkulasi dalam tubuh. Penghambatan ini menjadi pemicu semua alasan yang muncul di atas.

Dalam tubuh yang sehat pastilah didukung oleh semua sistem sirkulasi yang lancar dan benar. Macam sirkulasi dalam tubuh merupakan sistem yang sangat kompleks, dan yang paling mengenalnya adalah si pemilik tubuh itu sendiri. Contoh sistem sirkulasi ini antara lain, sirkulasi udara (fungsi saluran dan peralatan pernafasan, mulai dari hidung, tengorokan, paru-paru dan bagian-2 terkecil lainnya), sirkulasi darah (jantung, pembuluh darah, hati, dsb), sirkulasi makanan (mulut, kerongkongan, lambung, usus dst).

Tubuh manusia memang seperti mesin dengan segala peralatannya yang terdiri dari segala ukuran, mulai dari paru-paru yang sebesar 10 x 30 cm ukuran orang dewasa, hingga peralatan yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron dalam ukuran mikron. Meski paru-paru pun atau yang lainnya, sebenarnya dibangun dari sel-sel dengan fungsi-fungsi yang berbeda dan sangat…sangat…sangat…  kompleks.  Persoalannya adalah, jika salah satu peralatan itu bermasalah, kasarnya mungkin rusak, maka tidak ada suku-cadangnya… (wah jadi ingat sama si Rika Kartika yang mau menjual organ tubuhnya), atau kalau pun terpaksa harus diganti, maka kemungkinannya kecil, kita harus masuk dalam daftar antrian transplantasi yang panjang karena tidak banyak orang yang menjadi pendonor organ tubuh, dan tentu saja biayanya mahal sekali.

Nah.., sadar akan dampak yang begitu kompleks bila kita mengalami permasalahan onderdil ini, maka perawatan secara intensif dan teratur mutlak dilakukan. Meskipun kita kaya raya, kalau orang bilang “uang tidak ada nomor serinya”‘, kita tetap saja tidak bisa membayar orang lain untuk merawat kerjanya, atau mengganti sel-selnya yang rusak, atau mereparasi saluran kapiler yang mampet, atau  membersihkan permukaan secara teratur dari jantung, paru-paru, lambung, ginjal, hati, dan seterusnya. Semua itu harus kita lakukan sendiri secara teratur dengan berolahraga.

Olah raga jalan cepat, atau lari ringan selama sedikitnya 30 menit setiap pagi sudah cukup baik. Apalagi bila dilajutkan dengan senam dasar, seperti yang diajarkan di SD, SMP dan SMA itu akan sangat membantu mempertahankan kelancaran sistem sirkulasi dalam tubuh kita. Jika ini dijalankan secara teratur, maka sistem sirkulasi yang lancar, contohnya seperti aliran darah akan menjalankan fungsinya secara penuh, misalnya dalam menghantarkan zat-zat yang diperlukan untuk memperbaharui sel-sel tubuh yang rusak. Tanpa harus menambah porsi makanan, justru rasa lapar akan terjadwal datang sesuai dengan jam makan yang teratur. Olahraga yang teratur juga akan sangat membantu untuk menhilangkan  kebiasaan ngemil makan makanan kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar