mitsubishi

International Market Open

Economic calendar

FOREX

Rabu, 30 November 2011

Penguatan Rupiah Tidak Membuat Harga Pertamax Turun


Dengan kendaraan saya yang sama yang dapat bergerak sejauh 100 km dengan 10 liter pertamax, di tahun 2009 saya perlu membeli Pertamax dan mennghabiskan sedikitnya Rp 65.000. Hari ini, untuk menempuh jarak yang sama saya harus menghabiskan uang sebanyak Rp 89.000. Perlu saya jelaskan disini bahwa 100 km adalah jarak tempuh tetap saya dari rumah ke kantor untuk selama dua hari. Sebagai pekerja yang produktif, jika perbedaan ini menjadi tetap dalam setahun saja, dan jika diasumsikan saya bekerja selama 250 hari, saya jelas mengalami kerugian sebesar Rp 3.000.000. Aneh… ditengah penguatan rupiah, dan yang katanya ekonomi menguat saya merugi 3 juta rupiah per tahun dan itu baru untuk transportasi pribadi saja.
Kerugian ini tentulah mempunyai dampak pada kemampuan daya beli saya. Jika hal yang sama terjadi pada sejumlah besar pekerja produktif, artinya ada sejumlah besar masyarakat yang menurun daya belinya sehingga juga mempengaruhi perputaran roda ekonomi pada tingkat tertentu. Jadi dimana sebenarnya pengaruh penguatan rupiah ini.
Nah untuk mempertahankan daya beli saya, mau tak mau saya terdorong menggunakan BBM bersubsidi. Tetapi itu tidak mungkin dilakukan. Karena desain kendaraan sekarang pun sudah mempertimbangkan penggunaan Pertamax, sehingga bila ini tetap dipaksakan, maka saya pun akan mengalami kerugian yang lebih besar lagi, harga spare part sudah lazim meningkat dari menurun. So, kasihan juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar