mitsubishi

International Market Open

Economic calendar

FOREX

Senin, 28 November 2011

Terjadi Kematian Masal Sapi Perah

Pada tahun 2008 diduga terjadi kematian sapi perah yang mengemparkan seluruh pelosok tanah air.  Tidak tanggung-tanggung kasus kematian yang diduga sapi ini telah menyeret beberapa pejabat tinggi negara ke DPR untuk dimintai keterangannya. Uniknya sampai saat ini kasus kematian itu belum tuntas benar apa penyebabnya dan siapa yang bertanggung-jawab. Diduga sebagai sapi perah, sapi ini sebenarnya telah menghasilkan Rp 6,7 triliun sebagai nilai cairan susu segar yang dicurahkan langsung dari sumbernya (Bank Indonesia). Kasus ini lebih populer dikenal sebagai Century Gate.

Sapi perah diternakan untuk menghasilkan susu. Susu adalah sumber nutrisi terbaik, tidak hanya mengandung kalsium yang tinggi untuk tulang, tetapi juga mengandung gizi utama seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.

Dalam liputan Antara News menyebutkan, tingkat konsumsi susu Indonesia adalah terendah di Asia Tenggara, yaitu hanya 11,7 liter  di bawah Vietnam yang mencapai 15 liter per kapita. Dengan jumlah penduduk 237 juta,  sedikitnya diperlukan 2,8 milyar liter susu per tahun agar penduduk Indonesia bisa bertumbuh kuat dan sehat.

Selanjutnya bila digunakan harga susu sapi dunia Rp 6000 per liter, maka biaya yang dihabiskan untuk konsumsi susu saja dapat mencapai Rp 16,6 triliun per tahun. Untuk itu diperlukan 760 ribu sapi yang siap diperah setiap hari, dengan asumsi setiap satu ekor sapi perah hanya mampu berproduksi 10 liter per hari.

Menjelang tahun 2014, berkaitan dengan pesta demokrasi pemilihan umum calon legislatif dan presiden, dipastikan konsumsi susu akan meningkat drastis. Jika mempertimbangkan total biaya kampanye pilpres 2009 yang teraudit (di luar biaya kampanye pemilihan legislatif) yang mencapai Rp 600 milyar, dan  umumnya dana sebesar itu  datang dari para penyumbang kakap yang ingin jagoannya menang dalam pemilu tersebut, maka jelas partai-partai tentu akan memerlukan dana lebih besar lagi bila ingin sukses dalam pesta demokrasi itu. Cara-cara lama yang digunakan, seperti dugaan pada Century Gate yang dianggap telah merugikan negara Rp 6,7 triliun (atau kalau disetarakan sama dengan kematian masal produksi 300 ribu sapi perah dalam setahun), sedapat mungkin akan dihindari oleh para pemain ini.

Mengingat Century Gate menjadi kasus yang berkepanjangan, dicurigai melibatkan partai-partai besar bermain di dalamnya hingga penuntasan kasus tersebut hanya berjalan di tempat. Sementara tokoh-tokoh yang dicurigai terlibat pun juga bermain kartu dengan memaparkan borok-borok pengemplangan pajak dari para penggugat Century. Jelas, dampak yang ada saat ini adalah status quo. Kondisi masyarakat dengan segala kebutuhannya telah terabaikan karena sebagian besar pengurus negara ini hanya sibuk mengurusi melindungi diri dan partainya dari jeratan hukum. Untuk itu kebutuhan biaya kampanye yang diduga biasanya datang dari satu sapi perah, untuk tahun 2014 strategi seperti ini kemungkinan besar akan diperhalus dengan cara memelihara beberapa sapi perah, yang mana jika diperah pun sapinya tidak akan langsung mati lagi. Misalnya dengan cara memanipulasi  harga saham krakatau steel yang telah diprivatisasi, atau jika Pertamina bisa mengakuisisi Medco yang tentu saja dengan harga saham yang dihitung dapat memberikan gain sampai  nilai tertentu… dsb.

Tetapi jika mau menerima saran, sebaiknya untuk pemilu 2014, partai-partai besar mulailah memelihara sapi perah benaran saja. Mengingat Indonesia ini begitu luas, masih banyak tanah kosong yang bisa digunakan untuk beternak sapi. Dengan harga susu sapi dunia Rp 6.000 per liter, dalam setahun partai-partai bisa mendapatkan Rp 6,7 triliun hanya dengan memelihara 300 ribu ekor sapi perah saja. Apalagi jika setelah usai pesta demokrasi, sapi-sapi perah itu dibagikan kepada masyarakat bawah untuk dilanjutkan berproduksi, maka yakinlah every body will be happy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar